rachmad setya budi

September 26, 2015

Liburan Yang Memang Pantas Dikenang

Liburan Yang Memang Pantas Dikenang
Liburan Yang Memang Pantas Dikenang


Menjelang UAS (Ujian Akhir Semester) kebanyakan mahasiswa maupun mahasiswi mulai siap-siap untuk merencanakan liburan. Sudah sepantas nya demikian, karena menjelang UAS lah waktu yang tepat, sebab ini karena sepanjang empat bulan awal selalu disibukan oleh rutinitas kuliah yang sebenarnya juga ga sibuk-sibuk amat. Namun, akan nampak sibuk saat tugas mulai menumpuk, yang tak sempat dikerjakan karena sibuknya dengan kegiatan kampus.

Kuliah di kota pendidikan memang sangat beda feel nya, Yap saya kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta, nanti saya akan ceritakan dua tahun lalu mengapa saya bisa berada di kota pelajar ini. Dua minggu setelah selesai liburan sekaligus lebaran tefikir buat saya untuk menulis cerita ini. Karena saya rasa ini memang pantas untuk di ceritakan, dan disayangkan bila dilewatkan. Betapa tidak ini tentang 22 Jam perjalanan pulang yang ga biasa.

Seminggu Sebelumnya

Seminggu sebelum mudik liburan UAS semester genap rasanya seperti floating. Karena pikiran liburan di kacaukan project yang belum terselesaikan. Tanggug jawab yang memang harus diselesaikan, soal liburan memang kudu dikesampingkan. Dengan tekat terpaksa harus menyelesaikan laporan yang menumpuk di meja dan pekerjaan yang masih harus diselesaikan.

Segudang tugas berangsur-angsur mulai selesai dikerjakan, begadang jadi jaminan untuk menyelesaikan. Lupakan sejenak menjadi young wild and free mengerjakan segenap laporan sebagai sosok Mahasiswa. Apa susahnya mengerjakan tugas, jika masih ada para sahabat di sekelilingku yang bahu membahu saling membantu menyelesaikan tugas dengan baik.

Bekerja bersama, belajar bersama sudah hal yang biasa dan memang seperti itulah cara belajar yang baik. Lupakan sejenak facebook-an mari ber-sosialisasi sebagai makhluk hidup di dunia nyata. Meski pada saat UAS kita berdiri sendiri dan tanggung jawab di tangan sendiri, tetap saja setelah UAS berakhir, berkumpul kembali bercerita tentang bagaimana menjawab soal tadi.

Selepas pulang dari Ujian, bergegas segera untuk memesan tiket kereta api di stasiun Lempuyangan. Sayup-sayup terdengar ada yang memanggil nama ku, ternyata Ngurah. Rupanya ia juga ingin bergabung dengan ku mudik menggunakana kereta api. Akhirnya dari pada jauh-jauh ke Lempuyangan, pesan tiket di Indomaret nampaknya jadi solusi yang tepat, karena Ngurah akan segera lanjut ujian selepas ini. Pemesanan tiket sudah selesai seminggu lagi kami berangkat.

Dari Lempuyangan ke Banyuwangi Baru

UAS telah usai, kini saatnya untuk liburan, liburan yang sudah dinantikan oleh para sahabat lainya. Pagi ini saya akan segera berangkat dari stasiun Lempuyangan menuju Banyuwangi Baru. Pagi ini cuaca cerah dan bersinar terang, Gani yang mengantarkan aku ke Lempuyangan sebab Abangku sedang berada di Surabaya. Aku beruntung memilki sahabat-sahabat seperti mereka, yang selalu hadir saat susah maupun senang.

Ricky pagi ini sudah memesan untuk dikirimkan foto kereta api Sri Tanjung, teman satu ini juga pecinta kereta api. Jadi sebuah moment berharga saat melihat kereta api yang sedang berlarian di rel besi yang mengatur kemana kereta api harus jalan dan berhenti. Hal yang menyenangkan buat saya untuk bisa berada di dalam kereta api ini. Sebab moda transportasi cepat dan hemat ini memang diperuntukan untuk saya ini yang menyukai efisiensi.